Minggu, 11 Januari 2009

PERGAULAN REMAJA MASA KINI


PERAN ORANGTUA SANGAT PENTING.
Masa remaja merupakan masa yang dinamis, penuh warna dan gejolak. Masa di mana kita berani mencoba banyak hal, katanya, demi menemukan jati diri. Tapi, apa yang terjadi pada remaja kita? Banyak diantara mereka tidak menyadari bahwa yang tampaknya dari luar menyenangkan terkadang justru dapat menjerumuskan.

Cinta dan seks merupakan salah satu problem terbesar dari remaja dimanapun. Kehamilan tidak di inginkan, aborsi, putus sekolah, pernikahan usia muda, perceraian, penyakit kelamin, penyalahgunaan obat, adalah akibat dari sebuah pilihan yang salah. Ke arah mana remaja tersebut bergerak, baik positif atau negatif, besar dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Salah satu faktor dominan dalam lingkungan itu tidak lain ialah ibu (orang tua). Dengan kata lain, peranan orang tua sangat potensial dalam pengembangan kualitas kepribadian remaja.

Menurut Dr. Boyke, "orang tua hendaknya mampu membangun komunikasi kepada anak remaja mereka". Oleh karena itu, diharapkan keluarga dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi pengembangan diri remaja, tanpa harus membuat remaja tersebut menjadi manja dan tidak mandiri. Namun secara kreatif, menerapkan cara didik.

Bijaksana berarti orang tua mampu mengolaborasikan nilai-nilai pendidikan modern dengan yang lama, tanpa harus kehilangan pegangan makna religius. Semua itu hendaknya diterapkan secara harmonis dan fleksibel dalam mendidik putra-putrinya, terutama yang sedang menginjak tahap remaja.

Banyak orang tua yang masih merasa rikuh dan tidak mengerti, bagaimana caranya mulai bicara mengenai masalah Seks kepada anaknya. Diantara mereka, banyak yang beranggapan membicarakan seks adalah sesuatu yang kotor, tidak pantas dan dianggap tabu. Padahal sebenarnya anggapan itu keliru, bahkan itu akan menghambat proses pengajaran pendidikan seks itu sendiri dalam upaya memberikan informasi yang benar dan dapat menangkal informasi yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita.

Keberhasilan pendidikan seks tergantung pada sejauh mana orang tua bersikap terbuka dan mampu menjalin komunikasi efektif. Bagaimana orang tua mampu menciptakan suasana lingkungan yang sedemikian rupa sehingga remaja berani menanyakan apa saja tanpa rasa takut atau dipermalukan.

Oleh karena itu, komunikasi seksual orang tua terhadap anak remaja sangat penting untuk diperhatikan agar anak remaja kita tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak diinginkan.

Adalah sesuatu hal yang mustahil melarang remaja melakukan interaksi. Tapi penting untuk memberikan rambu-rambu dalam rangka membangun "Pergaulan Yang Sehat".

Interaksi tidak hanya dilakukan dengan sesama jenis tapi juga lawan jenis. Interaksi lebih lanjut diwujudkan dengan berpacaran, ini dinilai wajar dan baik bagi pengembangan aspek kematangan emosional remaja selama masih dalam batas yang wajar.

Fase pengenalan pribadi jangan di salah gunakan menjadi pelampiasan hawa nafsu dari masing-masing pasangan. Ungkapan kasih sayang tidak seharusnya diwujudkan dalam bentuk aktivitas fisik. Saling memberi perhatian, merancang cita-cita dan membuka diri terhadap kekurangan masing-masing merupakan bagian penting dalam masa pacaran.

Aktivitas fisik seperti menyentuh, berpelukan ataupun ciuman bukanlah hal penting. Justru aktivitas tersebut bila kebablasan akan mengotori makna pacaran itu sendiri.

"No Seks", katakan tidak bila pasangan menghendaki aktivitas itu sebagai bukti cinta, yang paling rugi adalah pihak perempuan. Lebih lanjut boyke memaparkan, bahwa aborsi banyak di pilih sebagai jalan keluar. Tanpa di sadari efek sampingnya. Wanita yang pernah melakukan aborsi beresiko kematian, terkena kanker (kanker payudara, leher rahim, indung telur, hati), kerusakan leher rahim, juga kemandulan tidak bisa memiliki anak di kemudian hari.

Belum lagi resiko gangguan psikologis yang ditimbulkan. Biasanya wanita akan dihantui perasaan bersalah yang tidak akan hilang selama bertahun-tahun. Karena itu penting menyampaikan pendidikan seks yang benar, disesuaikan dengan kondisi masyarakat . Sehingga dapat meningkatkan kemampuan intelektualitas seseorang.

Dra. Hj. Elly Risman (Psikolog), mengungkapkan masalah remaja saat ini tak lepas dari peran media dalam membentuk karakter. Sinetron atau film yang beredar sering kali menceritakan kehidupan anak sekolah. Pelakonnya pun masih belia tapi gaya hidup yang dianut jauh dari yang seharusnya.

Sebagian di antara kita mungkin tak sepenuhnya sadar bahwa media punya kekuatan besar untuk mengatur pola hidup. Dari hasil penelitian, televisi mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia lewat mata dan telinga. Dalam sekali tayang, televisi mampu membuat orang umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar dan akan meningkat 85% setelah kita menonton lebih dari tiga jam.

Lihat saja, film virgin!. Itu merupakan salah satu gambaran riil keadaan remaja saat ini. Ketika ada remaja yang rela menjual kehormatannya karena tergiur untuk bisa berpenampilan mewah, membawa HP keluaran terbaru kemanapun pergi termasuk sekolah, sampai mengikuti trend pakaian, supaya tidak dikatakan ketinggalan jaman terlebih lagi bila dinyatakan 'gak gaul'.

Film itu menggambarkan bagaimana remaja berpenampilan. Meski hanya film, namun diakui 60% ada dalam kenyataan. Misalnya gaya pacaran yang serbahot, Virginitas menjadi barang yang murah. Seks bukan lagi sesuatu yang sakral, dengan rangkaian cinta dan kesucian atas nama Tuhan, namun sudah diumbar di sembarang tempat.

"Hal ini sangat mengkhawatirkan. Sebab, nasib generasi muda akan semakin hancur, dan ini tidak boleh dibiarkan,'' jelas Elly Risman. Pelaku media dalam menyampaikan berita harus berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, dan bertanggung jawab membawa nilai-nilai budaya bangsa yang sesuai dengan kaidah agama atau norma yang ada, juga mengandung unsur pendidikan.

"saya simpulkan bahwa peran orangtua memang sangat besar atau sangat penting untuk membentuk kepribadian remaja sekarang yang sudah sangat sangat mengkhawatirkan.
sudah banyak contoh- contoh remaja yang salah dalam berpacaran.yang sudah banyaknya beredar video2 mesum remaja ,mulai dari anak universitas,anak sma,sampai yang lebih menghebohkan anak smp.pengen ngeTOP kalinya.
pasti kalian juga pada punya!heheehehe...
ayoo ngaku,..???

ga usah maLu. -:p w juga pernah punya ko. :) wkwkwk

Lanjut..
bukannya pada berpikir jernih mendengar berita tersebut,Eehh malah dy ikut-ikutan. iTulah cerminan remaja jaman sekarang bisanya cuma potocopy doank.baayaR ...:)hehhe
mungkin pengen ikut ngeTOP tuh orang. Tapi jalannya itu salah banget,masa pengen ngeTOP lewat kaya gituan.ga banget dweh....
bertobatlah buat yang masihhh kaya gt. klo yang belom!!!
jangan sampe ikut-ikutan.

Buat oRangtua janganlah terlalu menekan anaknya,untuk tidak berpacaran cz banyak sekali kejadian remaja yang ga diRestui hubungan pacaran terjerumus ke lembah hitan,. sereM..
tapi jngan juga terlalu bebas?? bingung y
ngelarang ga boleh bebasin juga g boleh.

hehehhe saya juga bingung??

yang pasti peran orangtua itu sangat dibutuhkan oleh seorang anak yang baru menginjak usia remaja untuk itu penyesuaian diri,agar tau mana yang boleh dilakukan dan mana yang g boleh dilakukan dalam berpacaran dan bergauL bersama teman sebayanya.

1 komentar:

  1. menyikapi masalah pergaulan remaja memang sulit.saya sangat setuju peran ortu dalam hal ini sangat penting tapi ingat AGAMA adalah pondasi dasar.

    BalasHapus